اللَّهُ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ مَثَلُ نُورِهِ
كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا
كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ
وَلا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُورٌ
عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ
الأمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Hidayah (pencerahan dan
petunjuk Allah) adalah “cahaya spiritual” yang terang benderang menerangi
kalbu. Dengan cahaya itu, manusia mengetahui jalan kebenaran dalam kehidupan. Inillah
hal termahal dalam kehidupan. Cahaya Allah demikian kuatnya, menyemburat ke
seluruh langit dan bumi, menerangi dan memberikan petunjuk kepada penduduk
langit dan bumi.
Allah mengumpamakan
cahaya-Nya dengan arti material agar jelas, yaitu ibarat lampu/pelita yang
diletakkan di cekungan tembok, sehingga cahayanya fokus, terkumpul menyinari
secara maksimal. Lampu itu di dalam tabung kaca yang bening kemilau laksana
bintang yang berkelipan pada malam hari. Minyak untuk lampu itu adalah minyak
zaitun dari kualitas terbaik. Pohonnya tersinari cahaya matahari, baik pagi
hari maupun sore hari. Pohon yang banyak manfaat bagi manusia. Begitu beningnya
minyak itu sehingga nyaris berkemilau walau tak tersentuh api. Cahaya minyak,
bersama cahaya kaca dan cahaya lampu, menyatu menerangi ruangan dengan terang
benderang.
Itulah Hidayah Allah
yang ditunjukkan ke jiwa yang dikehendaki oleh-Nya. Manusia yang akan mendapat
Hidayah Allah adalah manusia yang selalu berupaya dengan sungguh mencarinya.
Itulah perumpamaan yang sangat jelas dan gamblang agar manusia merenung dan
berpikir. Allah sangat mengetahui siapa yang akan mendapatkan hidayah-Nya.
اَللَّهُمَّ نَوِّرْ قَلْبِيْ
بِنُوْرِ هِدَايَتِكَ كَمَا نَوَّرْتَ ﭐلأَرْضِ بِنُوْرِ شَمْسِكَ أَبَدًا
بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
_____
Berfaedah dari Dr.K.H.Ahsin Sakho Muhammad

0 Comments