ABU HARAS


وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ

Ayat yang mulia ini didalamnya terdapat beberapa kaedah untuk mengingat Allah taala.
Adapun Kaedah pertama muwashalatuzzikr, karena mengingat adalah antonim dari lupa, dan Allah menyuruh kamu untuk mengingatnya, maka kamu harus mengingatnya, jangan katatakan saya sibuk, walaupun di halaqah Qur'an , ingatlah Allah walaupun sedikit, ingatlah tuhanmu walaupun dengan surat Al-Fatihah dan ayat kursiy, Al-Ikhlas dan muawwizatain. 

Ingatlah tuhanmu walaupun dengan cara berzikir bersama-sama. Dan disana terdapat kaedah diantara para ulama yaitu kaedah
ABUN HARAS . 

Apa itu ABUN HARAS?

ALIF
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ - ثَلاَث مَرَّاتٍ
BA'
بِسْمِ اللهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى الاَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّميْعُ العَلِيْمِ - ثَلاَث مَرَّاتٍ
HA'
حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
RA'
رضيت بالله ربا و بالإسلام دينا
SIN
سُبْحـانَ اللهِ وَبِحَمْـدِهِ عَدَدَ خَلْـقِه ، وَرِضـا نَفْسِـه ، وَزِنَـةَ عَـرْشِـه ، وَمِـدادَ كَلِمـاتِـه - ثَلاَث مَرَّاتٍ

Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda sebagaimana yang tercantum didalam shahih muslim kepada sebagian istrinya  (tentang 4 kalimat).

Suatu ketika Rasululah  memasuki rumah dan melihat istri beliau, Sayidah Juwairiyah radliyallahu ‘anha sedang berdzikir di tempat shalatnya. Padahal saat beliau menemuinya di pagi hari (setelah shalat subuh), beliau pun mendapat Juwiriyah roadliyallahu ‘anha sedang berdzikir.

Maka Rasulullah berkata kepadanya, “engkau masih dalam kedaan seperti ketika aku meninggalkanmu pagi tadi?”, Sayyidah Juwairiyah menjawab, “benar duhai Rasul”, kemudian Rasul berkata kepadanya, “sungguh setelah keluar dari kamarmu tadi pagi, aku mengucapkan 4 kalimat sebanyak 3 kali.
Akan tetapi jika ditimbang dengan apa yang telah engkau baca sepanjang pagi ini, niscaya 4 kalimat tersebut akan lebih berat, 4 kalimat itu adalah:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَتِهِ

Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, sebanyak jumlah ciptaan-Nya, sesuai keridhaan-Nya, seberat ‘Arsy-Nya dan sejumlah kalimat-kalimat-Nya. (HR. Muslim).

Kaedah yang kedua, yaitu wazkurrabbah( tuhanmu), ingatlah tuhanmu.  Jika manusia mengetahui bahwasanya dia diciptakan, diawasi , diberi rezeki, dia hamba, dia akan berzikir kepada Allah. Kenapa kita mengucapkan Alhamdulillah? Karena Allah telah mengaruniakan kepada kita banyak nikmat, maka sudah seharusnya kamu mengenal tuhanmu.

Kaedah yang ketiga yaitu finafsika. Jika kamu ingin membekas zikir padamu, maka kamu harus ber zikir  sendiri karena lebih baik dari pada berzikir secara berjamaah, zikir jamai biasanya tidak sampai ketingkat pentadaburan. dan amalan zikir secara personal ini lebih baik, dan begitu juga jika kamu berzikir secara personal, jangan kamu berzikir dengan melihat tulisan, dan janganlah kamu mengambil kitab hishnul muslim dan kamu mulai membaca azkar. berusahalah untuk berzikir apa yang kamu sudah hafal, yang sudah kamu paham, yang sudah kamu tadaburi, maka itu lebih bermanfaat.

Kaedah yang keempat yaitu tadharruan, thadharuan artinya tazallulan, tidak takabbur. Dan jangan kamu katakan, aku tidaka akan berzikir kecuali diatas mobil, aku tidak akan berzikir kecuali aku sedang duduk diatas kursi. Tidak... berzikirlah kepada Allah disini, berzikirlah kepada Allah dimasjid, duduklah diantara shalat-shalat, maka Allah akan memberkatimu  pada ketahawadhuan ini , dan barangsiapa yang bertawadhu kepada Allah maka dia akan diangkat derajatnya.

Kaedah yang kelima yaitu wakhiyfah. Khifah artinya khauf "takut" jangalah kamu berzikir kepada Allah sedangkan kamu tertawa, kamu bercanda bersama saudaramu, berzikirlah kepada Allah sedangkan kamu takut kepadanya.

Kaedah yang keenam yaitu wadunaljahr. Janganlah kamu berzikir dengan suara yang tinggi. Bersikap rendah dirilah kamu. Kamu sesungguhnya tidak berdoa kepada yang tuli. dan sebaik-baiknya zikir adalah tidak jahr. Allah tidak mengatakan kepada mu 'berzkirlah dengan tidak bersuara' akan tetapi bezikirlah dengan tidak jahr, bukan dengan suara yang tinggi, maka itu lebih bermanfaat.

Kaedah yang ketujuh yaitu minalqawl, artinya zikir harus dengan perkataan , jangan kamu katakan aku berzikir didalam hati, benar bahwasanya berzikir harus diikuti dengan hadirnya hati, bermanfaat. Imam Ahmad Rahimahullah pernah ditanya bahwasanya seorang laki-laki berzikir hanya dalam hatinya saja, dia berkata 'saya bertasbih sekarang', maka Imam Ahmad berkata padanya bahwasanya otot atau daging pada badanmu berzikir kepada Allah, yakni baginya pahala, akan tetapi pahala selain dari yang dia berzikir dengan hati dan dikuti dengan lisan, beginilah zikir yang lebih bermanfaat"dari perkataan" harus diucapkan dengan perkataan.

Kaedah yang kedelapan yaitu bilghuduw " pagi" harus ada padamu waktu berzikir dipagi hari, dan termasuk salah satu berzikir kepada Allah yaitu shalat shubuh, shalat syuruq.
Kaedah yang kedelapan yaitu wal ashal, al ashal artinya maghrib "jangan kamu katakan aku sudah berzikir dipagi hari, sedangkan zikir sore aku tidak mau, tidak.. kamu juga harus berzikir pada sore hari.

Kaedah yang kesembilan yaitu walaa takun minal ghafilin. artinya janganlah kamu berzikir, jasadmu disini sedangkan akalmu dirumah atau akalmu dibawah pohon atau akalmu diluar masjid, janganlah jadi orang-orang yang lalai, begitu juga janganlah kamu berzikir hari ini sedangkan kamu meninggalkan zikir esok hari atau lusa, lanjutkan zikirmu. Ambillah hishnul muslim didalamnya terdapat azkar yang bermanfaat. Allah akan memberi manfaat kepadamu dengannya.

Kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita semua dari orang-orang yang banyak berzikir kepada Allah. Rabbana Atina fiddunya hasanah wafilakhirati hasanah waqina azabannar.


 ___

Berfaedah dari Syaikh Muammar oleh Wafi Shiddiq

0 Comments